Poin Penting:
- Baterai litium-ion (Li-ion) dan Lithium Iron Phosphate (LiFePO4) berbeda dalam hal keamanan, bahan, kepadatan energi, laju pengisian/pengosongan, siklus hidup, penyimpanan, dan aplikasi.
- Baterai Li-ion memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi namun memerlukan penanganan yang hati-hati untuk mencegah pelepasan panas.
- Baterai LiFePO4 lebih aman, dengan siklus hidup lebih lama dan risiko masalah termal lebih rendah, sehingga cocok untuk lingkungan bersuhu tinggi dan perangkat portabel.
Litium-ion dan baterai litium besi fosfat adalah dua jenis baterai berbasis litium yang umum, masing-masing memiliki karakteristik dan pertimbangan keamanan yang berbeda.
Ketika baterai litium-ion rentan terhadap pelarian termal, perangkat ini dapat dibuat aman dengan sirkuit perlindungan dan manajemen termal yang tepat. Baterai litium besi fosfat, sering disalahartikan sebagai baterai litium logam, sebenarnya tidak mengandung litium logam. Sebaliknya, baterai tersebut menggunakan bahan katoda litium besi fosfat yang lebih stabil, yang tidak terlalu rentan terhadap pelepasan panas dibandingkan litium kobalt oksida yang digunakan pada banyak baterai litium-ion.
Hari ini mari kita menyelami lebih banyak konten sehingga kita dapat mengetahui lebih banyak tentang 2 baterai terpopuler dalam keluarga litium ini.
Bahan
- Katoda: Baterai Li-ion menggunakan litium kobalt atau mangan oksida, sedangkan baterai LiFePO4 mengandung besi fosfat, yang tidak beracun.
- Anoda: Kedua jenis ini menggunakan elektroda karbon grafit dengan lapisan logam, sehingga meningkatkan konduktivitas dan kapasitas.
Kepadatan Energi
Li-ion (150-220 Wh/kg) melampaui LiFePO4 (90-120 Wh/kg).
Tingkat Pengisian & Tingkat Pengosongan
- Li-ion: Mengisi daya pada 0,7C hingga 1,0C, dilepaskan pada 1C, dengan tegangan nominal 3,6V.
- LiFePO4: Mengisi daya pada 1,0C, dilepaskan pada 1-25C, dengan tegangan nominal 3,2V.
Siklus Hidup
Li-ion bertahan dalam 400-1200 siklus, sedangkan LiFePO4 mampu bertahan dalam 2000-8000 siklus.
Penyimpanan Jangka Panjang
Li-ion memiliki umur simpan 300 hari, sedikit lebih pendek dibandingkan LiFePO4 yang 350 hari.
Keamanan
Baterai Li-ion dapat cepat panas dan mungkin mengalami kehilangan panas. Baterai LiFePO4 tetap dingin dan tidak rentan terhadap masalah termal.
Aplikasi
- Li-ion: Digunakan dalam penyimpanan energi surya, menggantikan baterai timbal-asam di kelautan, RV, kereta golf, sepeda motor, dan mesin lantai.
- LiFePO4: Biasa digunakan pada ponsel cerdas, laptop, dan perangkat portabel, serta aplikasi mobilitas elektronik seperti sepeda elektronik dan skuter elektronik.
Artikel Terkait: